Wednesday, October 11, 2017

Audit Teknologi Sistem Informasi

IT AUDITOR
I.                   Pengertian IT Auditor
IT auditor merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan daa elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. 

II.                Jenis-jenis IT Audit
IT Audit terbagi kedalam beberapa jenis diantaranya:
1.      Sistem dan Aplikasi.
yaitu Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem dan aplikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi, berdayaguna, dan memiliki kontrol yang cukup baik untuk menjamin keabsahan, kehandalan, tepat waktu, dan keamanan pada input, proses, output pada semua tingkat kegiatan sistem.
2.      Fasilitas Pemrosesan Informasi.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah fasilitas pemrosesan terkendali untuk menjamin ketepatan waktu, ketelitian, dan pemrosesan aplikasi yang efisien dalam keadaan normal dan buruk.
3.      Pengembangan Sistem.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah sistem yang dikembangkan mencakup  kebutuhan obyektif organisasi.
4.      Arsitektur perusahaan dan manajemen TI.
Audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah manajemen TI dapat mengembangkan struktur organisasi dan prosedur yang menjamin kontrol dan lingkungan yang berdaya guna untuk pemrosesan informasi.
5.      Client/Server, Telekomunikasi, Intranet dan Internet.
Suatu audit yang berfungsi untuk memeriksa apakah kontrol-kontrol berfungsi pada client, server, dan jaringan yang menghubungkan client dan server.

III.             Tujuan IT Audit
Tujuan IT Audit yakni,
1.      Availabilityketersediaan informasi
apakah informasi pada perusahaan dapat menjamin ketersediaan   informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.
2.      Confidentialitykerahasiaan informasi
apakah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berhak dan memiliki otorisasi.
3.      Integrity
apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.

IV.             Subyek Audit
Subyek yang perlu diaudit mencakup:
1.      Aspek keamanan
Masalah keamanan mencakup tidak hanya keamanan file servers dan penerapan metodacadangan, melainkan juga penerapan standar tertentu, seperti C-ICT.
2.      Keandalan
Keandalan meliputi penerapan RAID V disk subsystems untuk server dengan criticalapplications dan prosedur penyimpanan data di file server, bukan di drive lokal C.
3.      Kinerja
Kinerja mencakup persoalan standarisasi PC, penggunaan LAN serta cadangan yangsesuai dengan beban kerja.
4.      Manageability
manageability menyangkut penerapan standar tertentu dan pendokumentasian secarateratur dan berkesinambungan

V.                Prosedur IT Audit
Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti bagaimana system informasi dikembangkan, dioperasikan, diorganisasikan, serta bagaimana praktek dilaksanakan:
·         Apakah IS melindungi aset institusi: asset protection, availability
·         Apakah integritas data dan sistem diproteksi secara cukup (security, confidentiality )
·         Apakah operasi sistem efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi, dan lain-lain.

VI.             Metodologi IT Audit
Dalam prakteknya, tahapan-tahapan dalam audit IT tidak berbeda dengan audit pada umumnya, sebagai berikut:
1.      Tahapan Perencanaan.
Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien.
2.      Mengidentifikasikan resiko dan kendali.
Untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktek-praktek terbaik.
3.      Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti.
Melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi
4.      Mendokumentasikan.
Mengumpulkan temuan-temuan dan mengidentifikasikan dengan audit.
5.      Menyusun laporan.
Mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan.

VII.          Lembar Kerja IT AUDIT 
1.      Stakeholders: 
         Internal IT Deparment 
         External IT Consultant          
         Board of Commision 
         Management 
         Internal IT Auditor 
         External IT Auditor 
2.      Kualifikasi Auditor: 
         Certified Information Systems Auditor (CISA) 
         Certified Internal Auditor (CIA) 
         Certified Information Systems Security Professional (CISSP) 
3.      Output Internal IT: 
         Solusi teknologi meningkat, menyeluruh & mendalam
         Fokus kepada global, menuju ke standard-standard yang diakui 
4.      Output External IT: 
         Rekrutmen staff, teknologi baru dan kompleksitasnya 
         Outsourcing yang tepat 
         Benchmark / Best-Practices 
5.      Output Internal Audit & Business: 
         Menjamin keseluruhan audit 
         Budget & Alokasi sumber daya 

VIII.       Tools
Tools yang digunakan untuk IT Audit:
1.         Hardware
         Harddisk IDE dan SCSI kapasitas sangat besar, CD-R, DVR drives
         Memori yang besar (1 – 2 GB RAM)
         Hub, Switch, keperluan LAN
         Legacy hardware (8088s, Amiga)
         Laptop Forensic Workstations
2.         Software
         ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.  
         Hash utility (MD5, SHA1)
         Text search utilities (dtsearch http://www.dtsearch.com/ )
         Drive imaging utilities (Ghost, Snapback, Safeback)
         Forensic toolkits
         Unix/Linux : TCT The Coroners Toolkit / ForensiX
         Windows : Forensic Toolkit
         Disk editors (Winhex)
         Forensic aquisition tools (DriveSpy, EnCase, Safeback, SnapCopy)
         Write-blocking tools (FastBloc http://www.guidancesoftware.com/ ) untuk memproteksi bukti-bukti.
         Forensic software tools for Windows (dd for Windows, Encase 4, FTK, MD5, ISOBuster)
         Image and Document Readers (ACDSee, DecExt)
         Data Recovery/Investigation (Active Partition Recovery, Decode – Forensic Date/Time Decoder)
         Dll.

IX.             Ruang Lingkup IT Auditor
Ruang lingkup Audit Sistem Informasi (SI) sebagai audit operasional terhadap fungsi sistem informasi (IT governance), audit objective-nya adalah melakukan assessment terhadap efektifitas, efisiensi, dan ekonomis tidaknya pengelolaan sistem informasi suatu organisasi.
Jadi, terdapat berbagai jenis penugasan audit sistem informasi yang dapat dilaksanakan pada suatu organisasi, misalnya sebagai berikut:

1.      Untuk mengidentifikasi sistem yang ada (inventory existing systems), baik yang ada pada tiap divisi/unit/departemen ataupun yang digunakan menyeluruh.
2.      Untuk dapat lebih memahami seberapa besar sistem informasi mendukung kebutuhan strategis perusahaan, operasi perusahaan, mendukung kegaitan operasional departemen/unit/divisi, kelompok kerja, maupun para petugas dalam melaksanakan kegiatannya.
3.      Untuk mengetahui pada bidang atau area mana, fungsi, kegiatan atau business processesyang didukung dengan sistem serta teknologi informasi yang ada.
4.      Untuk menganalisis tingkat pentingnya data/informasi yang dihasilkan oleh sistem dalam rangka mendukung kebutuhan para pemakainya.
5.      Untuk mengetahui keterkaitan antara data, sistem pengolahan dan transfer informasi.
6.      Untuk mengidentifikasi apakah ada kesenjangan (gap) antara sistem dengan kebutuhan.
7.      Untuk membuat peta (map) dari information flows yang ada.

Sumber :



0 comments:

Post a Comment